Peran Teknologi Pemantauan Perairan dalam Mencegah Pencemaran di Perairan Indonesia
Pencemaran di perairan Indonesia menjadi masalah yang semakin meresahkan. Berbagai aktivitas manusia seperti pembuangan limbah industri dan domestik, serta polusi dari kapal-kapal yang melintas, telah menyebabkan kualitas air di perairan kita semakin memburuk.
Untuk mengatasi masalah ini, peran teknologi pemantauan perairan menjadi sangat penting. Dengan teknologi yang canggih, kita dapat terus memantau kondisi perairan secara real-time dan mengidentifikasi sumber pencemaran dengan cepat.
Menurut Dr. Ir. Riza Fahmi, M.Sc., seorang pakar lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, “Teknologi pemantauan perairan sangat membantu dalam mendeteksi dini potensi pencemaran di perairan. Dengan data yang akurat, kita dapat segera mengambil tindakan preventif untuk mencegah pencemaran lebih lanjut.”
Salah satu teknologi yang dapat digunakan adalah sensor pencemaran air. Sensor ini dapat dipasang di beberapa titik strategis di perairan untuk terus memantau kualitas air. Ketika sensor mendeteksi adanya konsentrasi bahan pencemar yang melebihi ambang batas, akan langsung memberikan peringatan kepada pihak terkait.
Menurut Prof. Dr. Ir. Bambang Yudho Trisakti, seorang ahli teknologi lingkungan dari Institut Teknologi Bandung, “Pemantauan perairan dengan teknologi sensor akan membantu pemerintah dan masyarakat untuk lebih proaktif dalam menjaga kebersihan perairan. Dengan data yang akurat dan terkini, kita dapat lebih efektif dalam mengambil kebijakan untuk melindungi perairan Indonesia.”
Selain sensor pencemaran air, teknologi pemantauan perairan juga dapat melibatkan penggunaan drone dan satelit. Dengan bantuan drone, kita dapat melakukan pemantauan langsung di perairan yang sulit dijangkau, sementara satelit dapat memberikan gambaran luas kondisi perairan dari atas.
Dengan semakin berkembangnya teknologi pemantauan perairan, diharapkan kita dapat lebih efektif dalam mencegah pencemaran di perairan Indonesia. Dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan para ahli teknologi akan sangat diperlukan untuk menjaga keberlangsungan sumber daya air kita.
Sumber:
1. Dr. Ir. Riza Fahmi, M.Sc., Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2. Prof. Dr. Ir. Bambang Yudho Trisakti, Institut Teknologi Bandung.